Oleh: Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA. (Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)
Koperasi Mura Kopa boleh jadi sebagai koperasi paling ujung utara di perbatasan Indonesia dengan Serawak Malaysia. Koperasi ini terletak di jalan raya Entikong Kecamatan Sekayam Kabuputen Sanggau Kalimantan Barat. Koperasi ini Koperasi Muara Kopa didirikan pada tahun 2000 dan sudah berbadan hukum tahun 2005. Perjalanan koperasi Mura Kopa ini memiliki sejarah panajang. Pada tahun 1999 sekitar 25 orang warga Dusun Keladang Kecamatan Sekayam, bergabung dengan Koperasi Pancur Kasih Pontianak, atas motivasi dari Alfonsus Ayap salah satu warga Dusun Keladang yang memberi arahan kepada keluarganya dan kepada masyarakat Keladang untuk bergabung ke dalam Pancur Kasih. Mereka sangat terbantu dengan bergabung koperasi Credit Union (CU) Pancur Kasih. Tetapi mengingat jarak tempuh yang sangat jauh antara Kota Pontianak dan Dusun Keladang sehingga efektivitas dan efisiensi pelayanan sulit untuk dicapai, maka timbul inisiatif untuk mendirikan CU di Keladang Desa Sotok Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau.
Visi Koperasi CU Mura Kopa telah ditetapkan yaitu “Menjadi Credit Union yang Sehat, Kuat, Aman, dan Terpercaya di Kalimantan Barat”. Misi Koperasi CU Mura Kopa “Menyediakan pelayanan keuangan yang berkualitas dan berkelanjutan kepada anggota terutama dari kalangan Petani, UMKM, Pegawai,dan Generasi Muda untuk meningkatkan taraf hidup”.
Sebagai koperasi yang andalannya layanan simpan pinjam, CU Mura Kopa saat ini memberikan berbagai jenis layanan simpan pinjam. Kategori layanan yaitu: Pinjaman produktif Perorangan, Pinjaman Kelompok Usaha Produktif, Pinjaman Tiop Onu, Pinjaman Konsumtif, Pinjaman Kendaraan, Pinjaman Profesi, Pinjaman Perumahan, Pinjaman Pendidikan, Pinjaman Menambah Simpanan, Pinjaman Terigas, Pinjaman Darurat, PinjamanTempat Ibadah, Pinjaman Dana Talangan, dan Pinjaman Self Help Individu (SHI).
Seperti lazimnya suatu koperasi, koperasi CU Mura Kopa, mengelola berbagai jenis simpanan dari para anggotanya, selain simpanan wajib dan simpanan sukarela. Simpanan Keangotaan adalah simpanan bentuk kepemilkan yang terdiri dari simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Sedangkan Simpanan Sompootnh yaitu simpanan sukarela anggota yang dipersiapkan untuk masa tua atau pensiun anggota. Beberapa jenis simpanan oleh anggota, yaitu (i) Simpanan Sibutinu : simpanan untuk memenuhi kebutuhan harian anggota; (ii) Simpanan SIMAS : simpanan yang dikemas khusus untuk menyiapkan dana pembiayaan anak sekolah, terutama untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi; (iii) Simpanan Sahara: simpanan yang dibuat untuk persiapan biaya Hari Raya keagamaan dan Hari besar lainnya; (iv) Simpanan Kerama : Simpanan yang kepemilikannya terdiri dari beberapa orang dalam kelompok.
Koperasi Unik Perbatasan
Sebagai Koperasi yang berada di garda terdepan, berbatasan langsung negara lain, Koperasi CU Mura Kopa merupakan koperasi yang unik dan strategis karena anggotanya berada di kawasan perbatasan. Interaksi dan aktifitas bisnis antara WNI dengan warga Malaysia sangat intensif. Malahan sering dua mata uang resmi kedua negara (Rupiah dan Ringgit) menjadi alat transaksi keuangan dan perdagangan yang lazim terjadi. Beberapa peran kopersi yang unik dan strategis tersbut antara lain sebagai berikut.
Pertama, Koperasi di perbatasan, termasuk Koperasi CU Mura Kopa merupakan koperasi yang hadir dan berada melayani masyarakat di Entikong, yang secara geografis berbatasan langsung dengan wilayah Serawak Malaysia. Hal yang istimewa dari Entikong adalah sebagai salah satu kecamatan yang berbatasan langsung dengan wilayah Serawak, Negara Malaysia. Di sini terdapat Pos Pemeriksaan Lintas Batas. Oleh sebab itu kehadiran koperasi ini memiliki peran khusus membina kesejahteraan anggota, pusat bisnis, merekatkan semangat NKRI, melalui layanan usaha Koperasi yang dilakukannnya.
Kedua, koperasi diperbatasan termasuk koperasi Mura Kopa sebagai penyangga ekonomi terdepan di wilayah perbatasan. Entikong memiliki luas wilayah 506,89 km2 dengan jumlah penduduk hanya 20.334 jiwa pada tahun 2019, sehingga kepadatan penduduknya baru mencapai 26 jiwa per km2. Memperhatikan kedudukannya sebagai wilayah terluar NKRI maka pembangunan untuk segala bidang di Entikong perlu lebih diperhatikan, sehingga dapat segera menjadi sebuah kota otonom. Begitu juga kehadiran koperasi diperbatasan, patut menjadi motor penggerak pembangunan dalam rangka ketahanan wilayah dan ketahanan ekonomi masyarakat perbatasan. Entikong meliputi lima desa/kelurahan, yaitu Entikong, Nekan, Pala Asang, Semangit, dan Suruh Tembawang. Batas wilayah Entikong meliputi sebelah utara dengan Negara Malaysia; sebelah timur dengan Kecamatan Sekayam; sebelah selatan dengan Kecamatan Beduai; dan sebelah barat dengan Kabupaten Landak. Koperasi di setiap desa atau kecamatan ini perlu mendapat pembinaan dan sentuhan pendidikan pelatihanan bagi para pengurus dan anggotaya.
Ketiga, beberapa peluang koperasi di perbatasan termasuk bagi kperasi CU Nura Kopa adalah terbukanya peluang peningkatan ekonomi lokal. Koperasi dapat membantu meningkatkan ekonomi lokal dengan menyediakan akses keuangan yang lebih mudah bagi masyarakat. Perlunya penguatan erjasama lintas batas, dengan memberikan peluang untuk menjalin kerjasama dengan lembaga serupa di negara tetangga, seperti Malaysia. Sejenis Koperasi dan Kamar Dagang Malaysia di Serawak.
Keempat, perlunya pengembangan produk dan layanan. Yaitu antara lain Koperasi di perbatasan dapat mengembangkan produk dan layanan yang spesifik untuk kebutuhan masyarakat di perbatasan. Dalam bidang pemberdayaan masyarakat, koperasi perbatasan dapat membantu memberdayakan masyarakat lokal dengan menyediakan akses keuangan yang lebih mudah dan layanan yang berbasis komunitas.
Kelima, selain adanya sejumlah peluang dalam pengembangan koperasi di perbatasan, terdapat juga sejumlah tantangan yang dihadapi, baik tantangan yang sifatnya infrastruktur pembangunan fisik, tantangan perkembangan ekonomi sosial budaya, dan juga tantangan keamanan, kedaulatan, dan politis. Artinya ada sejumlah tantangan yang cukup kompleks, bagi perkembangan koperasi di perbatasan seperti di Entikong Kalimantan Barat. Tantangan Infrastruktu, antara lain wilayah perbatasan sering kali memiliki infrastruktur yang terbatas, seperti jaringan jalan yang kurang baik dan akses internet yang lambat. Keterjangkauan layanan keuangan, dring masyarakat di perbatasan mungkin memiliki akses terbatas ke layanan keuangan formal. Keterlibatan komunitas, perlunya membangun kepercayaan dan keterlibatan komunitas lokal bisa menjadi tantangan. Keterbatasan sumber daya, Koperasi di perbatasan mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, seperti dana, teknologi, atau sumber daya manusia yang terampil.
tulah sekilas hadirnya koperasi di perbatasan, seperti halnya Koperasi Mura Kopa di Entikong Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, yang berhadapan langsung dengan masyarakat luar negeri Serawak Malaysia. Kehadiran koperasi di perbatasan tak sebatas soko ekonomi masyarakat dengan berupaya mensejahterakan anggotanya. Koperasi di perbatasan memiliki peran strategis: Benteng terdepan perekonomian masyarakat perbatasan.
Koperasi Perbatasan, penjaga Negeri. The guard of Nation!!