Oleh: Prof. Ir. H. Agus Pakpahan, Ph.D., MS. (Rektor Universitas Koperasi Indonesia)

Tokoh:

· Menteri Komunikasi dan Informatika Kerajaan Pandawa
· Menteri Koperasi Kerajaan Pandawa
· CEO Platform Digital Global (Antagonis: perwujudan kapitalisme platform)
· Tim Developer CGU (Mahasiswa Fakultas Teknologi Koperasi)
· Manajer Teknologi Koperasi Kredit Keling Kumang (Praktisi ahli)
· Digital Twin B.J. Habibie & Steve Jobs
· Semar & Punakawan sebagai Tim Uji Coba Aplikasi
· Koperasi-Koperasi Desa Early Adopters

Latar:

· Command Center Digital Koperasi Pandawa di Universitas Koperasi Tumaritis
· Server Lokal Berbentuk Rumah Betang di Kalimantan (berbasis pengalaman Keling Kumang)
· Desa-Desa Percontohan Digitalisasi Koperasi
· Ruang Warung Kopunet (Koperasi Digital Corner)

SELINGAN LAGU: “Suwe Ora Jamu”:
https://youtu.be/ebI7XpKKbeU?feature=shared

BABAK 1: KRISIS DIGITAL KOPERASI

NARATOR: Di seluruh Kerajaan Pandawa, koperasi desa terjepit antara tradisi dan modernitas. Platform digital global menawarkan kemudahan, namun dengan biaya komisi tinggi dan ancaman terhadap kedaulatan data.

IBU KOPERASI DESA: “Setiap transaksi di platform global, kami harus bayar komisi 20%! Hasil kami habis untuk biaya teknologi!”

BAPAK KOPERASI DESA: “Data anggota kami disimpan di server luar negeri. Kami takut kehilangan kedaulatan atas informasi sendiri.”

MENTERI KOMINFO: (Gelisah) “Kita butuh solusi digital yang tak mengorbankan kedaulatan. Tapi adakah bukti bahwa kita bisa membangun platform sendiri?”

BABAK 2: SANG PERCONTOHAN DARI KALIMANTAN BARAT

NARATOR: Dari Kalimantan Barat, Kabupaten Sekadau, datanglah kabar menggembirakan. Koperasi Kredit Keling Kumang telah membuktikan bahwa koperasi bisa mengembangkan teknologi digital sendiri.

MANAJER TEKNOLOGI KELING KUMANG: (Mempresentasikan dashboard) “Dari Sekadau, Kalimantan Barat, kami memulai perjalanan digital sejak 2023. Kini, 2025, kami memiliki 7 sistem digital yang sepenuhnya dikembangkan internal.”

SEMAR: (Terkagum-kagum) “Luar biasa! Bisa ceritakan rahasianya?”

MANAJER TEKNOLOGI: “Kuncinya sederhana: MEYAKINI dulu, baru MENGERJAKAN. Kami percaya bahwa developer lokal memahami kebutuhan lokal.”

BABAK 3: FALSAFAH MEYAKINI DAN MENGERJAKAN

DI COMMAND CENTER TUMARITIS, Manajer Teknologi Keling Kumang berbagi filosofi:

“MEYAKINI bukan sekadar percaya, tapi keyakinan yang dilandasi pemahaman. Kami MEYAKINI bahwa:

  1. Teknologi harus melayani bisnis proses koperasi
  2. Developer lokal paham budaya lokal
  3. Nilai-nilai koperasi bisa di-digitalkan

MENGERJAKAN adalah eksekusi konsisten:

  1. Tim dedicated 50 orang
  2. Development rutin setiap hari
  3. Continuous improvement berdasarkan feedback”

DIGITAL TWIN B.J. HABIBIE:

“Inilah mastery of technology sejati! Bukan pakai, tapi paham dan kuasai!”

BABAK 4: PROSES BERTAHAP YANG TERBUKTI

MANAJER TEKNOLOGI memaparkan roadmap sukses Keling Kumang:

“Fase 1 (2023): Core Banking System

· MEYAKINI: Sistem inti bisa dibuat sendiri
· MENGERJAKAN: Development 12 bulan
· Hasil: Sistem terintegrasi 65 cabang

Fase 2 (2024): KelingMobile

· MEYAKINI: Mobile banking diperlukan
· MENGERJAKAN: Pengembangan aplikasi
· Hasil: 250,000 pengguna aktif

Fase 3 (2025): Digital Ecosystem

· MEYAKINI: Platform lengkap mungkin
· MENGERJAKAN: Integrasi sistem
· Hasil: 7 sistem terintegrasi”

PETANI ANGGOTA: “Saya MEYAKINI sistem ini karena dibuat koperasi, untuk koperasi. Setelah MENGERJAKAN transaksi, terbukti handal!”

BABAK 5: KELAHIRAN KPDN

MENTERI KOPERASI PANDAWA: (Berdiri di depan rapat nasional)

“Berdasarkan pembelajaran dari Keling Kumang, hari ini kita resmikan Koperasi Pandawa Digital Nusantara – KPDN!”

FITUR UTAMA KPDN:

  1. Pasar Digital Koperasi – E-commerce produk koperasi
  2. SimpanPinjamDigital – Fintech syariah
  3. Sekolah Koperasi Online – Platform edukasi
  4. DataAnalyticsKoperasi – Business intelligence
  5. Koperasi Connect – Jejaring nasional

KEUNGGULAN KPDN:

· Server lokal 34 provinsi
· Biaya transaksi 1%
· Algorithm keberpihakan
· Interface bahasa daerah
· Offline capability

BABAK 6: TIM DEVELOPER MULTIDISIPLIN

TIM DEVELOPER CGU menunjukkan antusiasme:

DEVELOPER 1 (Lulusan Informatika): “Saya handle technical architecture”

DEVELOPER 2 (Lulusan Ekonomi): “Saya design business process”

DEVELOPER 3 (Lulusan Sosiologi): “Saya ensure user experience sesuai budaya lokal”

DEVELOPER 4 (Lulusan Desain): “Saya create interface berbasis kearifan lokal”

SEMAR: “Inilah kekuatan sebenarnya! Tim yang memahami teknologi DAN memahami koperasi!”

BABAK 7: UJI COBA DAN PENYEMPURNAAN

PUNAKAWAN sebagai tim uji coba:

GARENG: “Fitur offline-nya sudah bagus, tapi loading-nya masih lambat di daerah sinyal lemah.”

DAWALA:”Warna interface-nya terlalu terang, susah dibaca di terik matahari.”

CEPOT:”Notifikasi transaksi perlu lebih jelas, biar anggota tak bingung.”

TIM DEVELOPER segera melakukan improvement berdasarkan masukan.

MANAJER TEKNOLOGI: “Inilah keindahan development kolaboratif! User terlibat langsung dalam penyempurnaan.”

BABAK 8: KONFRONTASI DENGAN PLATFORM GLOBAL

CEO PLATFORM GLOBAL: (Marah) “Mereka berani saingi kita? Turunkan harga! Nol persen komisi! Bakar modal sampai mereka bangkrut!”

MENTERI KOMINFO: (Tenang) “Kita tak hadapi dengan modal, tapi dengan nilai. Platform mereka efisien, tapi platform kita punya jiwa.”

STRATEGI KPDN:

  1. Edukasi masif tentang pentingnya kedaulatan data
  2. Demonstrasi keunggulan sistem offline
  3. Kolaborasi dengan koperasi existing
  4. Cerita sukses dari early adopters

BABAK 9: KEMENANGAN YANG TERUKUR

DASHBOARD 6 BULAN PERTAMA:

1.500.000 pengguna aktif
75.000 koperasi terdaftar
Rp 3 triliun transaksi bulanan
NPL 1.5% (lebih baik dari perbankan)
Kepuasan pengguna: 97%

TESTIMONI:

KOPERASI DESA JAWA: “Dengan KPDN, hasil penjualan langsung ke anggota, tanpa perantara!”

KOPERASI DESA BALI: “Biaya transaksi 1% vs 20% di platform global – ini revolusi!”

KOPERASI DESA SULAWESI: “Server lokal, data aman, hati tenang!”

CEO PLATFORM GLOBAL: (Menyerah) “Kami kalah bukan oleh teknologi, tapi oleh filosofi. Platform kalian punya jiwa yang tak kami miliki.”

BABAK 10: VISI KE DEPAN

ROADMAP KPDN 2026-2030:

2026: Konsolidasi nasional, 5 juta pengguna

2027:Penguatan fitur AI lokal

2028:Ekspansi ASEAN

2029:Platform global alternatif

2030:50 juta pengguna, referensi dunia

DIGITAL TWIN STEVE JOBS:

“Technology alone is not enough. Technology married with humanities, married with local wisdom, yields the results that make our heart sing.”

SEMAR: (Penuh kebanggaan) “Anak-anakku, KPDN membuktikan: yang lokal bisa go global, yang tradisi bisa jadi modern, yang kecil bisa jadi besar – asal kita MEYAKINI dan MENGERJAKAN!”

SABDA PAMUNGKAS DALANG:

SABDA PAMUNGKAS DALANG:

Dari keyakinan jadi kenyataan
Dari konsep jadi implementasi
KPDN buktikan pada dunia
Teknologi bisa berjiwa nusantara

Server dalam rumah betang
Algorithm gotong royong
Biaya transaksi rakyat
Jiwa tetap Pancasila

Platform global mengakui
Kekuatan dari lokalitas
Bukan modal yang menentukan
Tapi nilai yang diyakini

Untuk Indonesia 2045
Digital dan berdaulat
Berdiri di platform sendiri
Berkat MEYAKINI dan MENGERJAKAN!