Oleh: Prof. Ir. Agus Pakpahan, Ph.D. (Rektor Universitas Koperasi Indonesia)
MajmusSunda News, Kolom OPINI – Di tengah stagnasi nilai tambah pertanian dan ketimpangan desa–kota yang terus membayang, Kabupaten Indramayu bisa tampil sebagai laboratorium tropikanisasi untuk membuktikan bahwa gabah bukan sekadar pangan, melainkan sumber energi, nutrisi, dan industri. Bahkan, lebih dari itu: Simbol pemerdekaan, kebangkitan berlandaskan keadilan dan demokrasi ekonomi.
Dengan luas sawah ±125.400 ha, Indramayu mampu menampung 12 unit koperasi agroindustri multiproduk, masing-masing koperasi mengelola 10.000 ha sawah secara terintegrasi.
Izin sharing artikel berikut sebagai gagasan revolusi industri kawasan persawahan.
Izin sharing artikel berikut sebagai gagasan revolusi industri kawasan persawahan