Oleh: Prof. Ir. H. Agus Pakpahan, Ph.D. (Rektor Universitas Koperasi Indonesia)
Martin Nowak secara elegan menggoyang fondasi lama dari paradigma “survival of the fittest” yang sering disalahpahami sebagai dominasi individu paling kuat atau paling egois. Ia menunjukkan bahwa kerja sama bukanlah pengecualian dalam evolusi, melainkan mekanisme utama yang memungkinkan kompleksitas biologis dan sosial berkembang.
Frasa “survival of the fittest” yang dipopulerkan oleh Herbert Spencer dan sering dikaitkan dengan Darwin, sebenarnya lebih mencerminkan adaptasi terhadap lingkungan, bukan sekadar kekuatan fisik atau dominasi. Nowak memperluas makna “fit” menjadi:
“Fit to cooperate, fit to build networks, fit to sustain mutual benefit.”
Dengan kata lain, yang paling “fit” dalam konteks evolusi bisa jadi adalah mereka yang paling mampu membangun hubungan saling menguntungkan.
Nowak menyatakan bahwa kerja sama bisa muncul dan bertahan melalui lima mekanisme evolusioner. Mekanisme ini tidak hanya berlaku dalam biologi, tetapi juga sangat relevan dalam konteks sosial, ekonomi, dan bahkan desain kelembagaan seperti desain Koperasi Desa Merah Putih.
Berikut kelima mekanisme tersebut:
- Seleksi Kekerabatan (Kin Selection)
- Individu cenderung membantu kerabatnya karena mereka berbagi gen yang sama.
- Altruisme Timbal Balik (Direct Reciprocity)
- Kerja sama terjadi karena ada harapan balasan di masa depan.
- Dikenal melalui permainan Prisoner’s Dilemma dan strategi seperti Tit-for-Tat.
- Relevan dalam hubungan jangka panjang dan sistem koperasi yang berulang.
- Reputasi Tidak Langsung (Indirect Reciprocity)
- Individu membantu orang lain untuk membangun reputasi baik, yang kemudian mendorong orang lain untuk membantu mereka.
- Kunci dalam masyarakat yang memiliki sistem informasi sosial dan nilai moral.
- Seleksi Grup (Group Selection)
- Kelompok yang anggotanya saling bekerja sama cenderung lebih sukses daripada kelompok yang tidak.
- Kerja sama berkembang karena kompetisi antar kelompok, bukan hanya antar individu.
- Pembentukan Jaringan (Network Reciprocity)
- Individu dalam jaringan lokal dapat membentuk kluster kerja sama.
- Jika cukup banyak tetangga yang kooperatif, kerja sama bisa bertahan.
- Sangat relevan untuk desain kelembagaan berbasis komunitas.
Hal di atas menunjukkan bahwa:
- Evolusi bukan hanya soal kompetisi antar individu, tapi juga interaksi sosial yang kompleks.
- Reputasi, jaringan, dan solidaritas bisa menjadi strategi bertahan hidup yang lebih unggul daripada agresi atau dominasi.
- Dalam banyak kasus, kelompok yang saling membantu lebih sukses secara evolusioner daripada individu yang egois.
Relevansi Tropikal dan Kooperatif
Dalam konteks tropikanisasi dan gerakan koperasi, tafsir ini sangat kuat: bahwa kebersamaan bukan sekadar etika sosial, tapi strategi biologis dan ekonomi yang unggul. Maggot BSF, dedak padi, dan koperasi bukan hanya alat teknis, tapi ekspresi dari prinsip evolusi yang mendalam—bahwa kehidupan tumbuh lewat simbiosis, bukan dominasi.