Seminar Nasional Cooperative-Based Sustainable Economy: Digital Economy on MSME’s and Tourism Sector

IKOPIN ARTIKEL

15 Maret 2023

responsive

Bandung – Senin (13/3/23) IKOPIN University bersama Bank Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Cooperative Based Sustainable Economy : Digital Economy on MSME’s and Tourism Sector yang bertempat di Hotel Savoy Homann, seminar ini diselenggarakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif salah satunya dengan penguatan pembiayaan ekonomi hijau sebagai instrument kebijakan moneter Bank Indonesia yang diharapkan bersinergi dengan sistem ekonomi berbasis koperasi. Sehingga pelaku usaha diharapkan memiliki nilai-nilai fundamental yang kuat secara ekonomi dan kelembagaan dengan menguatkan digitalisasi agar aktivitas ekonomi bisa tersebar secara merata.

Upacara pembukaan diawali dengan menampilkan tarian dari Jawa Barat Gending sekar rengganis, kemudian dilanjut sambutan-sambutan, diantaranya disampaikan oleh Rektor IKOPIN University (Dr. H. Burhanuddin Abdullah, MA), Gubernur Jawa Barat diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Drs.Benny Bachtiar, M.Si), Deputi Gubernur Bank Indonesia (Dody Budi Waluyo), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sandiaga Salahuddin Uno).

 

 

Dalam sambutannya Burhanuddin Abdullah sebagai Rektor IKOPIN University mengatakan “Perekonomian dunia sedang tidak baik-baik saja, kemerosotan peran industri yang cukup besar membuat sektor lain terutama pertanian dan umkm harus menerima limpahan dan tambahan pertumbuhan tenaga kerja. Disamping itu, langkah-langkah efisiensi birokrasi dirasa belum memberikan hasil yang maksimal sehingga perekonomian kita masih terasa sebagai “high-cost economy”. Dalam seminar nasional ini kita berkumpul untuk membahas hal-hal yang harus kita lakukan agar prediksi suramnya masa depan dapat diganti dengan sinar cahaya harapan, bahwa Indonesia masa depan adalah Indonesia yang maju, adil dan sejahtera”

Benny Bachtiar  selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menyampaikan bahwa “lokomotif ekonomi provinsi jawa barat adalah sektor wisata, saat ini terdapat 17 sub sector ekonomi kreatif dan sebanyak 32jt umkm yang 62% diantaranya adalah Wanita. Provinsi jawa barat juga menerapkan program 5A yaitu aksesibilitas, aktifitas, atraksi seni budaya, akomodasi dan aminitas (fasilitas umum). Dalam hal ini sektor pariwisata memerlukan peran koperasi dalam membangun sistem ekonomi di pedesaan. Peran koperasi dapat memberikan fasilitas kepada masyarakat sehingga ekonomi berkelanjutan bisa tumbuh secara inklusif.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyampaikan tema seminar ini mereplesikan upaya untuk menempuh pendekatan baru bagi pengembangan koperasi di Indonesia agar tetap produktif, memiliki daya saing dengan pesatnya inovasi dalam dekade saat ini.

Sedangkan Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  menyampaikan cara untuk mendukung sustainability ekonomi yaitu dengan melakukan promosi secara digital, mengurangi penggunaan kertas dan menggunakan bahan ramah lingkungan dalam penciptaan produk kreatif. Selain itu perkembangan generasi muda menghadapi green digital economy dianggap sudah mengantongi kemampuan digital yang baik ditambah dengan agility, creativity dan curiousity ada dalam diri mereka.

Seminar dilanjutkan dengan pemaparan materi dari 5 narasumber yang mewakili praktisi dan akademisi yaitu Yunita Resmi Sari (Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia), Agustini Rahayu (Direktur Kajian Strategis, Kemenperakraf/Baprekraf, Faizal Rochmad Djoemadi (Direktur Utama PT. Pos Indonesia) serta Heri Nugraha selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ikopin University. Pemaparan ini dipandu oleh Moderator dari IKOPIN University yaitu Dandan Irawan selaku Ketua LPPM Universitas Koperasi Indonesia.

 

 

Ibu Yunita Sari menuturkan bahwa pengembangan sektor pariwisata telah membaik meski beberapa aspek perlu diperkuat. Beberapa aspek yang perlu diperkuat seperti infrastruktur, ekosistem, lingkungan, dan TIK. Ekonomi digital mendorong akselerasi sektor wisata melalui peningkatan efisiensi, efektivitas, dan akses pasar. Pengembangan UMKM pendukung pariwisata dilaksanakan secara end to end, dengan memanfaatkan perkembangan ekonomi dan keuangan digital serta ekonomi berkelanjutan, sehingga mendukung peningkatan kunjungan dan nilai spend of money wisatawan.

Ibu Agustini Rahayu menyebutkan bahwa tantangan disektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasar & paradigma konsumsi yang terus berubah, tren pariwisata 2023 yaitu culture immersion, wellness tourism, work from destination dan off-grid travel. Sedangkan trend ekonomi kreatif 2023 adalah digital acceleraion (AI and big data), local before global, metavers Era, Sustainable Growth. Peran utama menparekraf untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menghadapi isu-isu strategi yang terjadi perlu adanya inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Kemenparekraf telah berkomitmen menjalankan program digitalisasi di sektor parekraf, salah satunya dengan membangun santri digitalpreneur di 50 pondok pesantren yang berjumlah 250 orang,Baparekraf for starup dengan jumlah 20 starup, Baparekraf Digital Entrepreneurship + Baparekraf Digital Innovation Lab dengan 360 UMKM dan masih banyak lagi.

 

 

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sesi Tanya Jawab yang berlangsung secara interaktif bersama peserta Offline dan Online. Seminar ditutup dengan penyerahan plakat oleh Rektor Ikopin University Bapak Burhanuddin Abdullah kepada para narasumber sekaligus foto bersama dengan peserta.